Senin, 08 Oktober 2012

Ceita&Dialog

hai aku akan update cerita lagi + ada dialognya... haha untuk yang lainnya nanti ya...
sekarang aku lagi gila ni selalu saja menulis cerita+dialog tapi semoga saja ceritanya nyambung..
ayo dibaca


         
        MY FRIEND GO FOREVER
Aku Citra Rahayu, aku lahir di Jawa Barat, dan sekarang pindah di Semarang tetapi sebelum itu aku pindah ke Makassar, dan sekarang aku pindah lagi ke Palembang. Aku gak tahu kenapa, memang aneh.. aku adalah anak kedua dari dua bersaudara ayah dan ibuku telah meninggal karena kecelakaan, dan aku sama kakakku tinggal dengan bibiku di Palembang, hari hariku seperti biasa tetapi sekarang aku sekolah di Pertiwi, sepertinya sekolah elit dan bagus, tapi masih saja aku sendiri.
Tapi tiba tiba aku bertemu dengan teman baru, yang duduk disebelahku Wenda namanya.. sepertinya dia murid baru ia pindahan sama sepertiku, dan dia juga sering pindah pertama kali aku bicara dengan dia
Citra : hy..                                            
Wenda : (tersenyum)
Citra : kamu anak baru ya
Wenda : iya
Citra : oh.. aku citra rahayu, temanku memanggilku citra
Wenda : ferna sawenda, kamu boleh panggil aku ferna atau wenda, tetapi temanku memanggilku wenda
Citra : (tersenyum) kamu pindahan ya
Wenda : iya
Citra : dari mana ?
Wenda : aku dulu lahir di Semarang, aku pindah ke Jogja, aku pindah lagi ke Singapura, dan aku pindah kesini
Citra : berarti kita sama ya
Wenda : ya, seperti itulah
( bel keluar main )
Citra : wen kamu mau kekantin gak?
Wenda : boleh juga
Citra : kewc dulu yok, ada yang mau aku sampaikan
(setelah di wc)
Wenda : aw.. (sambil memegang kepala)
Citra : loh kenapa wen?
Wenda : aku sedikit pusing, tapi gak papa nanti
Citra : nian apa wen?
Wenda : ya.. kamu mau bilang apa?
Citra : ehm....... karena kamu sudah banyak tertinggal pelajaran, aku bantuin ajarin, besok kan hari kamis tidak ada les, kerumah aku ya
Wenda : ehm gak tahu
Citra : ya sudah ini nomor hape aku (sambil menulis di kertas dan menunjukannya ke wenda)
(Ayo kekantin.., mereka pun kekantin dan memesan 2piring bakso)
Citra : wah sudah bakso kita
Wenda : sepertinya enak
Citra : ayok makan
Wenda : aw. (melepeh bakso)
 Citra : kenapa wen?
Wenda : mungkin aku lagi sariawan
( bel masuk, merekapun langsung berlari menuju kelas)
Setelah masuk aku dan wenda fokus untuk mengikuti pelajaran sampai selesai dan pulang,
(malam hari)
hape ku berdering, ternyata nomor tak dikenal, kuangkat dan mirip suara wenda
Wenda : halo, apakah ini citra
Citra : iya
Wenda : ini aku wenda
Citra : oh.. wenda ya
Wenda : ya..
Citra : gimana
Wenda : aku di bolehin
Citra : ya sudah besok kita barengan saja ya
( wendapun menutup teleponnya)
( keesokannya dirumah ku)
Begini ya wenda, kalau kita... (tiba tiba kakak ku masuk)
Kak arun : woy, kamu berdua tu nah makan dulu
Citra : kakak kog jahat banget.. dia kan sahabatku
Kak arun : emang aku peduli
Citra : (sambil teriak) woy arun setiawan. dulu saja pacar kakak kesini aku baik, aku gak galak dan malah aku tawarkan minum si rina
Kak arun : rina mana ya
Citra : pacar kakak
Kak arun : oh ya
Citra : kalau gitu metha, ayu dan laras
Kak arun : sstttt.. jangan keras keras
Citra : kenapa?
Kak arun : kesini
( aku mengintip dan ternyata ada rina, pacar kak arun yang gak tahu ke berapa)
Citra : ohh ada mba rina, aku kasih tau ah
Kak arun : jangan dong
Citra : emang aku peduli
Kak arun : ok, ak ngalah nah
Citra : ya sudah, yuk wenda
Wenda : (tersenyum)
(setelah makan)
Citra : kamu lucu deh bila tersenyum
Wenda : (senyum) apa maksudmu?
Citra : setiap kamu senyum, ada yang aneh
Wenda : (tertawa kecil)
Citra : aku gak tahu loh, tapi di wajahmu terdapat bercak merah yang menyerupai kupu kupu
Wenda : (sambil menutup wajahnya)
Citra : itu lucu, atau kamu tadi lagi gugup ya?
Wenda : eehmm... gak ah, sudah gak apa, tadi kakak kamu ya
Citra : ooo yang playboy tadi.. mungkin kakak ku
Wenda : (sambil melihat jam) nah sudah jam 3
Citra : ya sudah kamu mau pulang
Wenda : iya
(wenda pun pulang dia diantar naik mobil sepertinya supirnya)
Malam malam wenda menelpon
Citra : halo wen
Wenda : mau tidak besok kamu kerumah ku ?
Citra : boleh
Wenda : ok besok ya
(sesampainya dirumah wenda)
Citra : wah bagus ya rumahmu
Wenda : makasih
Kami pun masuk kerumah wenda, dalamnya bagus bangat, halamannya sangat luas, kami pun menuju kekamar wenda, Setelah wenda mengerti aku pulang, dan aku bangga sepertinya aku punya bakat jadi guru hahaha (ngarep), hari hariku dan wenda berjalan dengan baik dan seru, aku sudah menganggap dia bagian dari hidupku atau bisa dibilang SS (sahabat selamanya tapi bisa juga sahabat sejati), mungkin wenda juga menganggap ku sahabatnya... tetapi tiba tiba sudah 2 Minggu wenda tidak masuk sekolah, kata pihak sekolah wenda sakit, tetapi setelah 1 bulan penuh wenda gak masuk sekolah dinyatakan wenda telah berhenti dari sekolah, aku pergi kerumahnya tetapi tidak ada orang, tertutup dan sepi. Keesokan harinya aku pergi kerumah dia, aku melihat mobil ayahnya wenda, dan aku melihatnya lebih dekat dia seperti membawa sesuatu seperti kursi roda.. tapi aku berpikir, untuk apa itu? Apa jangan jangan wenda, aku menghampiri ayahnya wenda om rendi..
Citra : om..
Om rendi : (kaget).. oh sahabat wenda
Citra : citra om..., wenda mana?
Om rendi : dia ...
Citra : apa?
Om rendi : ehmm.... oh ya mau bantu om tolong bawakan bantal dan guling wenda ya (sambil menunjuk ke tempat bantal dan guling wenda)
Aku mengangakat bantal dan guling wenda, aku melihat dibantal wenda terdapat banyak sekali rambut rontok, mungkin wenda salah makai sampo kali ya? Setelah selesai om rendi pergi.. tiba tiba aku ditelepon bibiku.. aku pun langsung pulang, bibi minta aku untuk menemaninya menjenguk temannya
(dirumah temannya)
Bibi : ya ampun sudah berapa lama kamu sakit?
Bi dyah : aku sakit sudah 1 minggu (kelihatan lemah)
Citra : emang bi dyah sakit apa?
Bi dyah : bi dyah juga tidak tahu
Bibi : emang apa tanda tandanya
Bi dyah : mulai muncul sesuatu dalam diriku seperti aku merasa lelah dan lemah, Sariawan yang sering muncul, sering mengalami kejang, Kepala terasa sakit, terjadi penurunan berat badan, mengalami kerontokan rambut dan Adanya Bercak merah yang menyerupai kupu-kupu pada wajah.
Bibi : sabar ya dyah
Bi dyah : aku takut nita  
Citra : ehmm,,.. (berpikir)
Bibi : kamu kenapa citra
Citra : sepertinya citra kenal dengan gejala tersebut, dan..
Bibi : apa?
Citra : oh.. bi aku harus pergi (sambil berlari)
Aku menuju ke rumah dan membuka komputerku serta mencari GOOGLE untuk mencari apa penyakit tersebut dan ternyata aku tahu apa penyakit tersebut LUPUS penyakit SEUMUR HIDUP aku gak tahu apa maksudnya tetapi di keterangan ini penyakit ini di derita SEUMUR HIDUPNYA dan gejalanya adalah merasa lelah dan lemah, Sariawan yang sering muncul, sering mengalami kejang, Kepala terasa sakit, terjadi penurunan berat badan, mengalami kerontokan rambut dan Adanya Bercak merah yang menyerupai kupu-kupu pada wajah,aku mulai memikirkan sesuatu yaitu... ha ( kaget) WENDA, aku ingat banget pertama kali kami bertemu dia merasa  pusing, waktu dikantin  makan bakso dia melepehkan bakso karena sering muncul sariawan, waktu dirumahkupun aku pandangin wajah dia dan aku merasa heran karena ada bercak merah yang menyerupai kupu-kupu diwajahnya, aku juga ingat waktu aku kerumah dia karena dia tidak masuk ayahnya membawa kursi roda serta rambut rontok yang aku lihat di bantal dan guling wenda.
 aku pun langsung lari keluar rumah dan pergi kerumah wenda, tetapi rumah wenda sepi/kosong aku melihat kertas sepertinya tejatuh itu tertulis Ferna Sawenda mengidap penyakit LUPUS, berarti dia benar sakit, tiba-tiba air mataku jatuh mungkin karena aku telah menganggap wenda bagin dalam hidupku, di kertas itu juga tertulis RS. Harapan kasih, aku langsung bergegas kesana,
aku bertanya kepada suster,
Citra : permisi suster..
Suster : ada apa ya deg?
Citra : suster saya mau nanya pasien yang bernama Ferna Sawenda, kamar nya dmana ya sus?
Suster : sebentar ya deg saya cek dulu (sambil membuka buku pasien)
Citra : jadi kamar berapa ya sus?
Suster : oh.. ruang anggrek deg
Citra : oh dimana itu sus..
Suster : adg tinggal lurus belok kanan, terus lurus saja cari kamar anggrek
Citra : makasih ya suster
Aku langsung lari menuju ruangan wenda, setelah aku ikuti petunjuknya, aku mencari ruang anggrek dan akhirnya aku ketemu, aku membuka pintu itu dengan perlahan, akhirnya aku masuk dan aku melihat papanya wenda nangis dan aku juga melihat wenda yang lagi sekarat dirumah sakit, aku menghampiri papanya wenda
Citra : om Rendi
Om Rendi : Citra.., loh kamu kog bisa..... (bingung)
Citra : om.. wenda knapa om?
Om Rendi : (sedih) wenda sakit lupus sudah lama dia derita, kami selalu pindah untuk menyembuhkan wenda tapi ternyata kondisinya semakin lemah, om tidak tahu harus berbuat apa?
Citra : sabar om
Setelah itu aku keluar dari rumah sakit, dan menemui bibiku
(keesokan harinya)                                                                                                                     aku tetap saja melihat bangku wenda kosong rasanya menyedihkan sekali sahabatku sakit, tapi aku berharap dia sambuh agar aku dapat bermain lagi sama dia, aku selalu berdoa seperti itu pada saat apapun, setelah pulang sekolah aku langsung menuju rumah sakit karena teman bibi dirawat dirumah sakit tempat wenda, aku masuk ke kamar itu tapi bibi tidak ada katanya
Bi Dyah : sini dulu, bibi mu lagi keluar sebentar (berat)
Citra : (tersenyum)
Setelah setengah jam bibipun datang tetapi wajahnya seperti sedih, aku bertanya
Citra : bi kenapa?
Bibi : bibi mau bilang bahwa..
Citra : apa bi? (heran)
Bibi : wenda
Citra : kenapa sama wenda?
Bibi : dia..
Akupun langsung keluar dari kamar bi dyah tanpa menutup pintu tetapi posisiku di depan pintu kamar bi dyah yang terbuka karena aku melihat seseorang yang dibawa memakai tempat tidur yang didorong dan tertutup oleh kain, aku mengamatinya dari kejahuan, setelah mendekat ke aku, aku bilang stop, tempat tidur itupun berhenti, perlahan lahan  aku membuka kainnya ternyata aku terkejut..
Citra : ohh wendaa
Bibi menatapku didalam ruangan bi dyah, om rendipun muncul dengan air matanya membasahi pipi akupun mau menangis, tanpa terasa air mataku menetes, aku berlari memeluk bibi dan menangis
Citra : (menangis)
Bibi : sabar ya citra
Citra : wenda (menangis)
Aku hanya bisa menangis karena sudah melihat sahabatku sudah tiada.......

Cerita&Dialog


Persahabatan dan Cinta


Aku baru pindah dari Jakarta ke Palembang, karena aku harus hidup mandiri. Walaupun aku orangnya tertutup dan pendiam, tapi teman-temanku memanggilku Evan.
Evandi Renaldo, itulah namaku. Hari pertama aku masuk sekolah sangatlah menyenangkan, itu dikarnakan aku sudah dapat dipercaya dengan beberapa temanku.
Aku duduk sebangku dengan perempuan, Lasmi namanya..
Orangnya cukup menyenangkan, tetapi dia selalu mengikuti ku kemana – mana. Walaupun aku risih, tetapi ya sudahlah. Aku terima saja.

Sampai selesai pelajaran aku pulang dan dia mengikutiku padahal rumah kami berlainan arah.
Keesokan harinya aku bertemu dia dan dia mau bilang sesuatu tapi setelah pulang sekolah di belakang sekolah
Setelah pulang aku kesana. kebelakang sekolah aku lihat dia menungguku..
Dan dia berkata..

Evan : hai
Lasmi : ada yang mau ku katakan
Evan : katakan lah
Lasmi : ini tentang sesuatu
Evan : apa?
Lasmi : apakah kamu sudah mencintai seseorang?
Evan : kamu Cuma mau nanya ini doang?
Lasmi : enggak, aku serius!
Evan : enggak, kenapa
Lasmi : ada yang suka sama kamu?
Evan : siapa?
(Lasmi langsung berlari pergi)
Evan : Lasmi! Lasmi! Lasmi!

Keesokan harinya aku mencoba untuk bilang sama dia
Setelah di sekolah

Evan : las, kamu kenapa?
Lasmi : gak papa
Evan : kemarin tu
Lasmi : gak usah dipikirkan!
Evan : kog kamu begitu, aku Cuma mau nanya siapa yang suka sama aku?
Lasmi : ee.. masalah itu.....?
Evan : ada apaan ?, cerita tidak apa apa
Lasmi : itu..
(Bel berrbunyi)
Lasmi : sudah bel masuk
Evan : ya


Setelah pulang sekolah, aku mengampiri lasmi
Evan : lasmi..
Lasmi : evan, kenapa
Evan : aku mau membicarakan soal itu!
Lasmi : besok saja
Evan : besok kan hari Minggu
Lasmi : kita ketemuan di belakang sekolah
(Lasmi pun pergi meninggalkanku)

Malam aku menelpon putra, ardi, dimas, myra, dan vivi untuk besok datang kesekolah bertemu denganku untuk menemaniku menemui lasmi, tetapi teman ku yang bisa ardi, vivi, myra dan yang lainnya tidak bisa.
Keesokan harinya pukul 11.00 aku kesekolah aku melihat ardi dan vivi tetapi myra belum datang, aku menunggu myra sebentar. Akhirnya myra datang kamipunn menuju kebelakang sekolah, aku bilang dengan temanku kita harus jaga jarak dan kalian boleh melihatku tapi harus jaga jarak.
Aku pun langsung pergi dari mereka, aku menunggu lasmi, tiba tiba aku terkejut dengan sesosok wanita cantik, memakai gaun dan perhiasan yang memikat hatiku seperti seorang PRINSCESS dan aku terkejut bahwa itu lasmi, aku pun bertanya?

Evan : lasmi..
Lasmi : (tersenyum)
Evan :: kamu, kog berpakaian seperti ini
Lasmi : aku mau bilang bahwa aku .........
Evan : apa.. ?
Lasmi : aku .
Evan : apaan sih?
Lasmi : aku menyiapkan ini untukmu (sedikit gugup)
Evan : maksud kamu?
Lasmi : aku suka kamu
Evan : tapi, aku Cuma nganggap kamu sahabat
(Teman teman ku keluar dan menuju kearah kami)
Vivi : apa?
Ardi : lasmi..
Vivi : las.. kamu
Myra : stop lasmi.. lihat ardi itu suka sama kamu
Lasmi : aku gak menyukai dia
Vivi : jadi kamu mempermaikan ardi
Myra : kamu keterlaluan ( menjambak rambut lasmi )
Ardi : STOP!
Evan : ya hentikan
Lasmi : didepan semua orang kamu maukan nerima aku
Ardi : lasmi (mau menangis)
Myra : eeeh lo lasmi.. sadar dong evan itu gak suka ma lo
Vivi : iya lo lihat si ardi, dia itu suka banget sama kamu, sampai myra pun ditolak
Myra : vi kamu..
Ardi : sudah gak usah diungkit lagi ayo kita pulang
(Tiba tiba lasmi mau mencium evan tetapi karena lasmi memakai gaun diapun terjatuh pakaiannya sobek terkena ranting pohon., banyak teman menertawakan dia tetapi ardi dan evan tidak)
Vivi : kasihan banget lasmi..
Myra : (ketawa) wahh dalamannya kelihatan ihhh, gak TAU MALU
Lasmi : ( menatap bajunya dan menangis )
(Lasmi pun pergi dengan rasa malu yang sangat dalam
Kamipun pulang kerumah.
Keesokan harinya lasmi tidak masuk katanya dia izin, keesokan harinya dia juga tidak masuk. Karena tidak enak dengan lasmi sejak kejadian itu akupun pergi kerumahnya dengan ardi, putra, dimas, myra, vivi tetapi katanya lasmi sudah pindah )
Vivi : (tertawa) ya tu anak pindah
Ardi : vi
Myra : malu kalii dia, tu lah
Evan : yaudah ayo kita pulang
(Kami pun pulang tapi sebelum pulang ardi nembak si myra..)
Ardi : STOP
Evan : kenapa lagi
Ardi : Myra (sambil memegang tangan myra)
Myra :  kenapa
Vivi : ehm
Putra : difoto dulu ah
Myra : apaansih kalian
Dimas : nah put,  kameranya
Myra : kalian nie
Ardi : myra, aku suka denganmu
Myra : mungkin aku hanya kedua dihatimu
Ardi : tidak
Myra : gak usahlah
Ardi : (dipeluk)
dimas :ehm
Myra : (tersenyum)
Evan : jadi kalian ni
Vivi : sudah
Putra dan dimas : JADIAN
(Kamipun pulang dengan ketawa dan cerita yang lucu seru banget..
Aku juga dapat pengalaman bahwa sebenarnya cinta sejati akan tumbuh..
Keesokan harinya disekolah ada anak baru namanya Rika dan dia duduk sebelahku.. dia sama denganku pindahan dari Jakarta, dia itu bagiku sangat manis dan aku kalau dekat dengan dia rasanya gugup, kata sahabatku
ini...)
Putra, dimas, vivi, myra, ardi : CINTA PANDANGAN PERTAMA
Akupun tertawa saja... tapi mungkin ini memang....LOVE


note : Ini hanya sebuah cerita singkat saja, kayaknya bukan cerpen deh tapi hanya kelihatan banyak dialognya. Tapi aku dan sepupuku hanya asal buat ini saja jadi kalau masih ada kurang lebihnya mohon dikomentari..